Jackpot Makanan

Jackpot Makanan

Awas, Gejalanya Bisa Berkembang

Sakit tenggorokan bisa dibilang penyakit “sejuta umat”. Banyak orang sudah merasa akrab dengan penyakit ini. Namun, jangan sekali-kali meremehkan kondisi ini, apalagi bila gejalanya makin berkembang. Nah, segeralah temui dokter bila Si Kecil atau anggota keluarga mengalami gejala-gejala di bawah ini,

Di samping itu, bila gejala sakit tenggorokan (sulit menelan, batuk, tenggorokan seperti terbakar, amandel bengkak atau merah) tak kunjung membaik dalam satu minggu, temuilah dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Awasi Makanan Pedas sampai Kopi

Sakit tenggorokan memang disebabkan oleh virus atau bakteri, tetapi ada beberapa makanan yang bisa membuat gejalanya semakin menjadi-jadi. Nah, bagi kamu yang mengidap sakit tenggorokan hindarilah beberapa makanan di bawah ini.

Makanan pedas diduga dapat memeperparah gejala sakit tenggorokan atau sakit tenggoroan. Oleh sebab itu, hindarilah makanan pedas seperti sambal, cengkeh, lada hitam, pala, hingga rempah-rempah dengan rasa pedas.

Pada beberapa orang, susu dapat menebal atau meningkatkan produksi lendir. Kondisi ini mungkin akan mendorong seseorang untuk membersihkan tenggorokan lebih sering, sehingga dapat  memperparah sakit tenggorokan

Baca juga: Awasi Penyebab Laringitis yang Menyerang Tenggorokan

Biji-bijian dan kacang

Kedua sumber makanan ini tinggi asam lemak esensial, protein, serat dan juga rendah gula dan karbohidrat. Misalnya seperti almond, walnut, kacang mente, kacang tanah dan biji bunga matahari. Minyak yang terbuat dari bijian dan kacang seperti minyak zaitun, minyak kedelai dan minyak kelapa juga rendah karbohidrat dan gula lho.

Yogurt, susu dan buttermilk adalah semua jenis susu yang memiliki jumlah karbohidrat tinggi. Produk susu rendah karbohidrat di antaranya adalah mentega, keju, krim keju dan krim asam. Selain rendah karbohidrat dan gula, makanan ini juga sangat menyehatkan bagi tubuh lho.

Siapa sangka, makanan yang rendah karbohidrat dan gula ternyata juga lezat lho. Selalu lebih selektif dalam memilih menu makanan Anda ya. Semoga bermanfaat.

Halodoc, Jakarta - Pernah mengalami tenggorokan terasa terbakar, sulit menalan, atau batuk-batuk? Hmm, awas kondisi tersebut bisa saja menandai masalah pada tenggorokan. Sakit tenggorokan bisa disebabkan beragam hal, mulai dari virus hingga bakteri.

Menurut National Institutes of Health, sakit tenggorokan atau faringitis (rasa tidak nyaman, sakit, atau gatal ditenggorkan) yang disebabkan oleh pembengkakan di bagian belakang tenggorokan (faring). Faring ini terletak antara amandel dan kotak suara (laring).

Nah, kebanyakan sakit tenggorokan disebabkan oleh pilek, flu, virus coxsackie atau mono (mononukleosis). dalam beberapa kasus, sakit tenggorokan juga bisa disebabkan oleh bakteri, contohnya, Streptococcus.

Nah, berbicara sakit tenggorokan, ada beberapa makanan yang perlu kamu perhatikan. Pasalnya, terdapat makanan tertentu yang justru bisa membuat sakit tenggorokan semakin parah. Lalu, makanan apa sih yang sebaiknya dihindari saat sedang mengalami sakit tenggorokan?

Baca juga: Apa yang Sebenarnya Terjadi pada Tubuh Ketika sakit tenggorokan?

Belanja di App banyak untungnya:

Belanja di App banyak untungnya:

Samba adalah istilah untuk segala jenis lauk di Minangkabau. Meskipun istilah samba agak sedikit mirip dengan istilah sambal, samba agak berbeda dengan apa yang disebut sambal dalam bahasa-bahasa di Jawa. Di Jawa, sambal adalah cabai yang dihaluskan lalu digoreng, atau bisa juga tidak digoreng (juga dikenal dengan istilah belacan). Dalam bahasa Minang, samba merupakan masakan yang terdiri dari aneka lauk atau dicampur beberapa jenis sayur tertentu dicampur dengan cabai giling sudah digoreng. Maka samba adalah makanan pedas khas Minang.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Salmon merupakan ikan dari famili Salmonidae, salah satu jenis ikan berminyak yang hidup di Samudera Atlantik dan Samudera Pasifik.[1] Ikan ini didapatkan dengan cara ditangkap di alam liar atau dibudidayakan. Ikan ini dijual dalam bentuk daging ikan segar, beku, maupun dikalengkan. 99 persen salmon atlantik didapatkan dari budi daya, sedangkan 80 persen salmon pasifik didapatkan dari alam liar.[2]

Secara nutrisi, ikan ini mengandung protein dan vitamin D yang tinggi.[3] Ikan ini juga mengandung kolesterol dengan kadar yang bervariasi antara 23–214 mg/100 g tergantung spesiesnya.[4] Ikan salmon yang telah dimasak mengandung DHA antara 500–1500 mg dan EPA antara 300–1000 mg per 100 gram sajian.[5]

Ikan yang dibudidayakan mengandung kadar dibenzodioxin dan polychlorinated biphenyl dengan kadar hingga 8 kali ikan salmon yang ditangkap di alam liar[6] meski masih jauh di bawah kadar yang dikategorikan membahayakan.[7][8] Meski demikian, manfaat memakan ikan salmon bagi kesehatan dikatakan jauh melebihi risikonya.[9]

Daging ikan salmon secara alami berwarna jingga kemerahan karena keberadaan pigmen karotenoid astaxanthin dan canthaxanthin yang didapatkan ikan salmon dari krill dan zooplankton.[10] Ikan salmon hasil budi daya tidak mendapatkan pakan alami tersebut dan dagingnya berwarna pucat, sehingga pakan ikan salmon budi daya ditambahkan pewarna identik astaxanthin (E161j) dan canthaxanthin (E161g) untuk memberi warna pada dagingnya dan menarik minat konsumen. Alternatifnya adalah dengan memberikan pakan yang sesuai seperti udang namun cukup mahal. Alternatif lainnya yaitu menggunakan ekstrak ragi merah (Phaffia rhodozyma) yang memberikan pigmen yang sama.[11] Namun asupan pigmen canthaxanthin yang berlebihan bagi manusia dapat mempengaruhi kesehatan mata.[10]

Daging salmon mentah dapat mengandung nematoda Anisakis, parasit yang mampu menyebabkan Anisakiasis.

memiliki resep/modul di

Karbohidrat bisa dikonversikan menjadi glukosa dan kadar gula darah dalam tubuh bisa melonjak tajam. Pankreas kemudian melepaskan insulin untuk menstabilkan kadar gula Anda. Namun, bagi Anda yang mengidap penyakit gula darah harus berhati-hati karena pankreas tidak melepaskan insulin dengan optimal. Oleh karena itu, sebaiknya mengonsumsi makanan yang rendah karbohidrat saja seperti yang berikut ini. Jika ingin kadar gula tetap normal, simak ulasan berikut ya.

Daging sapi, kalkun, ayam, bebek dan domba adalah semua jenis daging yang tinggi protein, namun rendah karbohidrat dan rendah gula. Olahannya seperti ham, bacon, sosis, bistik dan burger juga rendah karbohidrat dan gula lho. Hal ini berlaku jika pengolahannya dengan direbus, tumis dan rebus.

Ikan merupakan sumber protein yang juga rendah karbohidrat dan gula. Misalnya salmon, sarden, ikan trout, udang, cumi dan tiram. Jadi, bagi Anda penderita gula darah tinggi makanan ini aman untuk dikonsumsi.

Sayuran adalah bahan makanan yang sarat akan vitamin, mineral, kandungan air yang tinggi dan tentunya rendah gula. Walaupun, tidak semua sayuran rendah karbohidrat dan gula lho. Sayuran yang bisa Anda pilih di antaranya bayam, asparagus, jamur, kembang kol, brokoli, paprika tomat, lobak dan kubis.

Makanan yang Digoreng

Makanan yang digoreng bisa menyebabkan iritasi pada tenggorokan. Tekstur makanan yang digoreng kering dan berminyak membuat tenggorokan semakin sulit untuk menelan. Hal inilah yang bisa membuat gejala sakit tenggorokan  semakin berkembang.

Buah-buahan masam, seperti jeruk, lemon, jeruk nipis, tomat, dan jeruk bali perlu dihindari. Buah-buahan ini dapat membuat sakit tenggorokan semain berat. Jeruk, jus jeruk dan buah-buahan lainnya yang bersifat asam, dapat mengiritasi permukaan tenggorokan.

Selain tiga makanan di atas, ada pula beberapa makanan yang sebaiknya dihindari ketika mengalami sakit tenggorokan. Misalnya:

Baca juga: Wine Bisa Cegah Sakit Tenggorokan, Benarkah?