Kenapa Sering Buang Air Kecil Saat Hamil 3 Bulan

Kenapa Sering Buang Air Kecil Saat Hamil 3 Bulan

Cara Mencegah Sering Buang Air Kecil Saat Hamil

Untuk meringankan atau mencegah keluhan sering buang air kecil, Bumil bisa melakukan beberapa tips berikut ini:

Jika Bumil merasa terganggu akibat harus sering bangun dan berkemih di malam hari, Bumil bisa mengurangi konsumsi cairan atau berhenti minum air putih dalam waktu 1 atau 2 jam sebelum tidur.

Namun, pastikan saat siang hari, asupan air sebanyak 8–12 gelas sehari terpenuhi. Tujuannya tentu agar ibu hamil terhindar dari risiko dehidrasi selama masa kehamilan.

Selain itu, Bumil juga perlu mengurangi minum teh, kopi, soda, dan minuman lain yang mengandung kafein. Pasalnya, kafein bisa merangsang tubuh untuk lebih sering buang air kecil.

Selain sering ingin buang air kecil, Bumil mungkin akan merasa sulit menahan pipis ketika kehamilan memasuki trimester akhir. Untuk mengatasi keluhan tersebut, Bumil dapat mencoba senam Kegel.

Selain itu, Bumil juga disarankan untuk tidak menahan pipis terlalu sering. Hal ini karena kebiasaan menahan pipis dapat membuat otot dasar panggul Bumil menajdi lebih lemah, sehingga sulit untuk menahan pipis.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, stres merupakan salah satu penyebab sering buang air kecil. Jika Bumil sering merasa cemas atau stres saat hamil, cobalah untuk melakukan relaksasi atau olahraga ringan, seperti yoga ibu hamil, untuk mengatasi stres.

Keinginan untuk sering buang air kecil saat hamil adalah hal yang normal terjadi dan biasanya akan hilang setelah melahirkan.

Namun, pada kasus tertentu, keluhan sering buang air kecil juga bisa jadi disebabkan oleh infeksi saluran kemih. Kondisi ini rentan terjadi pada ibu hamil yang sering menahan buang air kecil.

Hanya saja, berbeda dengan sering buang air kecil yang normal, infeksi saluran kemih biasanya akan menyebabkan munculnya keluhan sering buang air kecil disertai gejala lain berupa nyeri saat buang air kecil atau anyang-anyangan, urine tampak keruh, terdapat darah pada urine, demam, serta urine yang berbau busuk.

Oleh karena itu, jika Bumil mengalami keluhan sering buang air kecil yang mengganggu atau disertai gejala lainnya, misalnya sampai sulit menahan pipis, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter kandungan untuk memastikan apakah sering buang air kecil yang dialami merupakan hal yang normal atau tidak.

Penyebab Sering Buang Air Kecil saat Hamil

Sebenarnya, apa yang menyebabkan sering buang air kecil saat hamil? Agar lebih jelas, berikut penjelasannya sesuai dengan trimester kehamilan.

Ibu mungkin akan mulai merasakan peningkatan frekuensi berkemih dua minggu setelah terjadi pembuahan, atau pertama kali menyadari ibu terlambat menstruasi. Seiring dengan payudara yang terasa lembut dan munculnya rasa mual atau morning sickness, sering buang air kecil juga dianggap sebagai tanda awal kehamilan.

Terjadinya perubahan hormon selama masa kehamilan mengakibatkan aliran darah dan cairan di dalam tubuh mengalami peningkatan. Tak hanya itu, organ ginjal juga bekerja lebih keras untuk mengeluarkan zat sisa dan limbah dari dalam tubuh.

Saat berada di trimester pertama kehamilan, rahim mulai tumbuh dan menekan kandung kemih. Peningkatan cairan berarti akan lebih banyak urine yang dihasilkan. Apalagi dengan kandung kemih yang mulai terdorong karena rahim yang mulai berkembang. Inilah yang menyebabkan ibu mulai sering buang air kecil.

Seiring dengan usia kehamilan ibu, tubuh mulai beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Memasuki trimester kedua kehamilan, rahim akan semakin membesar seiring dengan bertambahnya ukuran janin, sehingga naik ke rongga perut. Menariknya, tekanan yang ada di kandung kemih mulai berkurang.

Inilah mengapa, trimester kedua menjadi masa kehamilan yang paling nyaman. Ibu tidak lagi mengalami mual dan muntah dan frekuensi buang air kecil mulai berkurang. Alhasil, ibu bisa beristirahat malam dengan lebih nyaman.

Frekuensi buang air kecil biasanya akan kembali meningkat memasuki trimester ketiga. Rahim dan janin akan semakin besar dan mulai turun ke area panggul untuk mempersiapkan persalinan. Akibatnya, kandung kemih akan tertekan dan membuat ibu semakin sering buang air kecil.

Lahirnya sang buah hati akan mengurangi tekanan dari kandung kemih, sehingga frekuensi buang air kecil juga mulai menurun. Meski demikian, tubuh ibu masih membutuhkan waktu untuk pulih, biasanya antara 8 hingga 12 minggu sampai sistem kemih tubuh bisa normal seperti sebelum kehamilan.

Cara Mengatasi Sering BAK saat Hamil

Sering pipis saat hamil kerap mengganggu kenyamanan Mommil bahkan bisa membuat aktivitas Mom tidak berjalan dengan lancar. Maka dari itu, Mommil perlu lakukan beberapa cara di bawah ini untuk mengurangi atau mengatasi sering pipis saat hamil, antara lain :

Kafein bisa merangsang tubuh untuk lebih sering buang air kecil. Maka dari itu, untuk mencegah sering buang air kecil saat hamil sebaiknya Mommil hindari konsumsi kafein seperti kopi, teh, minuman soda.

Tidur dalam kondisi kantung kemih penuh tentu akan membuat Mommil sering buang air kecil sehingga Mommil harus bolak-balik ke toilet. Oleh karena itu, kurangilah minum air putih sekitar 1-2 jam sebelum tidur supaya kantung kemih Mommil tidak cepat penuh.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, otot dasar panggul ibu hamil bisa saja melemah. Cara terbaik untuk memperkuat otot dasar panggul adalah melalui olahraga. Mommil bisa melakukan senam kegel dengan rutin ya.

Senam kegel dapat membantu Mommil memperkuat otot-otot termasuk otot dasar panggul. Melatih otot dasar panggul juga akan memberikan sistem pendukung yang kokoh untuk usus, rahim, dan kandung kemih.

Penyebab Sering Buang Air Kecil saat Hamil

Sebenarnya, apa yang menyebabkan sering buang air kecil saat hamil? Agar lebih jelas, berikut penjelasannya sesuai dengan trimester kehamilan.

Ibu mungkin akan mulai merasakan peningkatan frekuensi berkemih dua minggu setelah terjadi pembuahan, atau pertama kali menyadari ibu terlambat menstruasi. Seiring dengan payudara yang terasa lembut dan munculnya rasa mual atau morning sickness, sering buang air kecil juga dianggap sebagai tanda awal kehamilan.

Terjadinya perubahan hormon selama masa kehamilan mengakibatkan aliran darah dan cairan di dalam tubuh mengalami peningkatan. Tak hanya itu, organ ginjal juga bekerja lebih keras untuk mengeluarkan zat sisa dan limbah dari dalam tubuh.

Saat berada di trimester pertama kehamilan, rahim mulai tumbuh dan menekan kandung kemih. Peningkatan cairan berarti akan lebih banyak urine yang dihasilkan. Apalagi dengan kandung kemih yang mulai terdorong karena rahim yang mulai berkembang. Inilah yang menyebabkan ibu mulai sering buang air kecil.

Seiring dengan usia kehamilan ibu, tubuh mulai beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Memasuki trimester kedua kehamilan, rahim akan semakin membesar seiring dengan bertambahnya ukuran janin, sehingga naik ke rongga perut. Menariknya, tekanan yang ada di kandung kemih mulai berkurang.

Inilah mengapa, trimester kedua menjadi masa kehamilan yang paling nyaman. Ibu tidak lagi mengalami mual dan muntah dan frekuensi buang air kecil mulai berkurang. Alhasil, ibu bisa beristirahat malam dengan lebih nyaman.

Frekuensi buang air kecil biasanya akan kembali meningkat memasuki trimester ketiga. Rahim dan janin akan semakin besar dan mulai turun ke area panggul untuk mempersiapkan persalinan. Akibatnya, kandung kemih akan tertekan dan membuat ibu semakin sering buang air kecil.

Lahirnya sang buah hati akan mengurangi tekanan dari kandung kemih, sehingga frekuensi buang air kecil juga mulai menurun. Meski demikian, tubuh ibu masih membutuhkan waktu untuk pulih, biasanya antara 8 hingga 12 minggu sampai sistem kemih tubuh bisa normal seperti sebelum kehamilan.

Sering Buang Air Kecil yang Perlu Diwaspadai saat Hamil

Sering buang air kecil memang menjadi kondisi yang normal saat hamil. Meski begitu, terkadang kondisi ini juga bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan pada ibu hamil.

Peningkatan frekuensi buang air kecil bisa menjadi tanda infeksi saluran kemih. Gejala lainnya termasuk rasa nyeri ketika buang air kecil, adanya darah dalam urine, dan tubuh mengalami demam.

Gangguan kesehatan ini memang umum terjadi pada ibu hamil, biasanya akan menghilang setelah bayi dilahirkan. Kondisi ini muncul karena terlalu banyak gula di dalam darah.

Meningkatnya keinginan untuk buang air kecil juga menjadi salah satu tanda ibu mengalami diabetes gestasional. Gejala lain yang bisa dirasakan adalah tubuh mudah lelah dan sering haus. Sayangnya, gejala ini juga menjadi ciri khas pada ibu hamil, sehingga sangat sulit membedakannya.

Jadi, pastikan ibu melakukan pemeriksaan kehamilan rutin ke rumah sakit terdekat. Biasanya, dokter akan merekomendasikan beberapa pemeriksaan medis untuk mengetahui adanya indikasi preeklampsia dan diabetes gestasional selama kehamilan.

Buat janji rumah sakit terdekat lebih mudah dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Ibu bisa download aplikasi Halodoc langsung melalui App Store maupun Play Store, gratis.

“Meningkatnya frekuensi buang air kecil menjadi hal yang umum terjadi pada ibu hamil. Ini terjadi karena ukuran bayi yang bertambah besar sehingga menekan bagian kandung kemih ibu.”

Halodoc, Jakarta – Ada banyak perubahan yang terjadi ketika ibu menjalani masa kehamilan. Selain perubahan bentuk dan ukuran tubuh, ibu juga mengalami perubahan emosi dan suasana hati. Hal lain yang mungkin ibu alami adalah menjadi lebih sering buang air kecil.

Sebenarnya, sering buang air kecil menjadi tanda awal kehamilan yang memang dialami oleh sebagian besar bumil. Terkadang, hal ini akan berkurang memasuki pertengahan kehamilan, lalu muncul kembali dan menjadi lebih sering lagi frekuensinya di akhir kehamilan.

Penyebab Sering Buang Air Kecil Saat Hamil

Frekuensi buang air kecil selama masa kehamilan dapat naik-turun, tergantung usia kehamilan. Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab Bumil sering buang air kecil saat hamil di tiap trimester:

Buang air kecil lebih sering biasanya menjadi salah satu gejala awal kehamilan. Kondisi ini terjadi akibat peningkatan hormon hCG (human chorionic gonadotropin), yaitu salah satu hormon kehamilan yang dapat membuat produksi urine bertambah disertai pembesaran ukuran rahim.

Di trimester kedua kehamilan, frekuensi buang air kecil Bumil mungkin akan berkurang dan tidak sebanyak di trimester pertama. Hal ini dikarenakan perubahan ukuran dan letak rahim yang menjauhi kandung kemih.

Namun, sebagian ibu hamil mungkin masih bisa merasa sering buang air kecil di trimester kedua kehamilan. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh rasa cemas atau stres saat hamil.

Pada trimester terakhir kehamilan, dorongan untuk sering buang air kecil biasanya akan muncul lagi dan bahkan bisa lebih parah hingga mengganggu waktu tidur Bumil. Hal ini dikarenakan ukuran janin semakin besar dan posisinya berada di bawah panggul, sehingga memberi tekanan lebih kuat pada kandung kemih.

Sering Buang Air Kecil Tanda Hamil?

Bocah Indonesia adalah klinik kesuburan yang melayani konsultasi hingga tindakan operatif. Bocah Indonesia berada di bawah naungan PT Ibu Daya Lestari. Berada di Lantai 7 Rumah Sakit Primaya, Jl. MH Thamrin No.3, Cikokol, Tangerang, Banten, Indonesia.

Latest posts by Team Content Medis Bocah Indonesia

Jadi, Apakah Sering Buang Air Kecil Saat Hamil Normal?

Keluhan sering buang air kecil saat hamil merupakan hal yang umum dialami ibu hamil, terutama ketika usia kehamilan memasuki trimester ketiga. Keluhan tersebut biasanya disebabkan oleh perubahan hormon yang terjadi selama masa kehamilan.

Perubahan hormon kehamilan membuat tubuh Bumil lebih banyak menghasilkan darah. Hal ini membuat ginjal akan lebih banyak menyaring darah dan meningkatkan produksi urine. Bertambahnya jumlah urine ini membuat kandung kemih menjadi lebih cepat penuh dan merangsang Bumil untuk sering buang air kecil.

Selain itu, seiring bertumbuhnya janin dan bertambahnya usia kandungan, rahim yang awalnya seukuran kepalan tangan semakin lama akan semakin membesar. Membesarnya ukuran rahim akan memberi tekanan pada kandung kemih, sehingga membuat ibu hamil merasa sering ingin buang air kecil.

Penyakit yang Ditandai Sering Buang Air Kecil Ketika Hamil

Beranda » BLOG » Program Hamil » Sering Buang Air Kecil Tanda Hamil?

Penyakit yang Ditandai Sering Buang Air Kecil Ketika Hamil

Perubahan tubuh selama kehamilan dapat menyebabkan ibu hamil merasakan keluhan tertentu. Salah satunya adalah sering buang air kecil saat hamil. Namun, apakah keluhan tersebut merupakan hal yang normal terjadi? Yuk, Bumil, cari tahu jawabannya dalam artikel ini.

Buang air kecil atau berkemih merupakan salah satu proses alami tubuh untuk membuang racun, zat limbah atau sisa metabolisme, dan cairan berlebih dari dalam tubuh. Biasanya seseorang dapat buang air kecil sebanyak 6–8 kali sehari.

Namun, ibu hamil mungkin akan merasa lebih sering ingin buang air kecil, bisa 10 kali dalam sehari. Hal ini membuat sebagian ibu hamil yang beraktivitas di luar rumah menjadi sering menggunakan toilet umum.

Keluhan ini juga biasanya bisa muncul di waktu tertentu, misalnya di malam hari, sehingga mengganggu waktu istirahat ibu hamil.