Polisi Yang Berani Menangkap Penjahat Menolong Korban
Extreme Job, film action komedi yang mengisahkan tentang tim narkoba dari kepolisian. Mereka terdiri dari lima orang yaitu Ryu Seong Ryong (captain Ko), detektif Jang (Lee Honey), detektif Young Ho (Lee Dong Hwi), detektif Ma Bong Pal (Jin Seon Kyu) dan detektif Jae Hoon (Gong Myung).
Mereka berlima tergabung dalam satu tim untuk menangkap jaringan narkoba di mana kapten Ko sebagai pemimpinnya. Suatu hari tim mereka melakukan kesalahan yang membuat mereka dimarahi oleh atasan. Saat sedang kalut, Kapten Ko diberi tahu oleh rekannya yang baru saja dipromosikan jika ada bandar narkoba bernama Lee Moo Bae sedang berada di Korea.
Kapten Ko pun tertarik dan mengajak timnya untuk memulai pengintaian dan penyelidikan. Berhari-hari mereka mengintai namun tidak mendapatkan hasil apapun. Mereka bermarkas di kedai ayam goreng selama berhari-hari karena itu merupakan tempat yang aman. Namun suatu hari kedai ayam tersebut akan dijual sehingga mereka akan kehilangan tempat pengintaian.
Dengan segala tekad kuat akhirnya kapten Ko memutuskan untuk membeli tempat tersebut. Awalnya mereka tidak berniat untuk menjual ayam goreng seperti pemilik sebelumnya, karena mereka ingin fokus pada pengintaian. Namun untuk meyakinkan penyamaran mereka, akhirnya mereka memutuskan untuk menjual ayam goreng. Dan kemudian apa yang terjadi adalah hal yang tidak mereka duga sebelumnya.
Film aksi komedi yang menghibur dengan cerita yang ringan
Film ini sudah tayang 2019 lalu. Sebenarnya saya sudah sering melihat cuplikan film ini di instagram namun belum sempat menontonnya. Kemarin karena ada waktu jadi aku nyoba untuk nonton film ini yang menurut reviewnya sih bagus. Jadi saya cobalah untuk menontonnya. Dan ternyata memang bagus banget.
Selama menonton film ini saya banyak tertawa karena banyak adegan yang lucu dan saya tidak bisa menahan tawa. Lima orang dari tim kejahatan narkoba memang menghibur dengan gaya khas mereka. Mereka sering dipandang remeh oleh tim lain, namun mereka memilki kemampuan yang tak terduga.
Aksi mereka yang melakukan pengintaian benar-benar mampu menghibur penonton. Mereka yang awalnya tidak ingin berjualan ayam goreng akhirnya memutuskan menjualnya dan ayam mereka berhasil memikat para pembeli. Ayam goreng mereka laris manis hingga mereka tidak sempat melakukan pengintain terhadap bandar narkoba Lee Mo Bae (Shin Ha Kyun).
Mereka tidak sempat melakukan pengintaian dengan benar karena harus melayani banyak pembeli. Mereka bahkan mendapatkan banyak uang dari hasil penjualan ayam goreng tersebut. Namun mereka tetap bersikeras untuk menangkap bandar narkoba tersebut.
Selama kurang lebih dua jam kita akan dihibur dengan aksi kelima orang dari tim kejahatan narkoba yang konyol dan lucu. Mereka dengan tingkah yang lucu berhasil menghibur penonton. Kapten Ko yang tegas dan berani namun juga memiliki sisi lembut kepada bawahannya tidak jarang bertinngkah konyol. Ia dijuluki zombie di kalangan rekannya karena selalu bisa hidup dan selamat setelah bertarung berkali-kali.
Lihat Film Selengkapnya
Tiga Polisi Paling Ditakuti di Indonesia, Berani Lakukan Hal Mengejutkan untuk Tangkap Penjahat
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sebagai lembaga hukum yang bertugas memelihara keamanan, polisi kerap berhadapan dengan pelaku kejahatan.
Oleh karena itu, polisi juga dilengkapi dengan teknik kemampuan mumpuni agar bisa membongkar kejahatan.
Nah, bagi kalangan pengguna media sosial (medsos), mayoritasnya pasti mengenal dengan sosok polisi yang pernah viral di medsos.
Ketiga sosok polisi yang memiliki gaya khas ini yakni Katim Heri Gondrong, Jacklyn Choppers atau Bang Jack, dan juga Aiptu Titok.
Prestasi yang mereka raih membuat mereka banyak disegani oleh masyarakat dan ditakuti oleh para penjahat.
Berbagai cara yang mereka lakukan untuk menangkap penjahat bisa dinilai sangan luar biasa.
Seperti, Polisi Heri Gondrong, yang menyamar menjadi seorang ibu-ibu untuk menangkap pencopet di Pasar 16 Ilir Palembang.
Kemudian ada Polisi Jacklyn Choppers atau Bang Jack, yang menyamar untuk menangkap preman yang berkedok menjadi Security.
Lalu ada Aiptu Titok, Di balik badan gemuknya, dia lincah saat menangkap seorang penjahat. Sudah tak terhitung kasus-kasus kriminal yang dia ungkap. Mulai dari pencurian, penganiayaan, perampokan, begal, hingga pembunuhan.
Siapa sih sebenarnya mereka?
Berikut Profil Ketiga sosok polisi yang memiliki gaya khas tersendiri untuk menangkap seorang penjahat, dirangkum Sripoku.com dari berbagai sumber.
• Katim Heri Gondrong Jatanras Polda Sumsel, Sosok di Balik Penangkapan Pemerkosa Bidan YL
1. Heri Gondrong, tugas di Satuan Jatanras Polda Sumsel
Polisi di Australia mengatakan mereka telah menahan lebih dari 200 anggota mafia dan juga gembong penjahat motorgede (moge) dalam operasi terbesar yang pernah dilakukan.
Sebagai bagian dari kerjasama selama tiga tahun antara Kepolisian Federal Australia (AFP) dan Biro Penyelidik Federal (FBI) Amerika Serikat, pihak berwenang mengatakan para penjahat ini berhasil diperangkap untuk menggunakan aplikasi pesan yang dibuat oleh polisi.
App itu dikenal dengan nama ANOM, digunakan oleh kelompok kriminal terorganisir di seluruh dunia untuk melakukan eksekusi, mengimpor narkoba dalam jumlah besar dan juga pencucian uang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak berwenang mengatakan mereka bisa membaca sampai sekitar 25 juta pembicaraan yang ada.
Polisi mengatakan mereka menemukan adanya 21 rencana pembunuhan, menyita lebih dari 3 ton narkoba dan $AUD 45 juta aset dalam bentuk uang dan lainnya.
Menurut AFP operasi ini berhasil mencegah adanya penembakan massal di kawasan pemukiman di Australia dimana senjata mesin akan digunakan dalam penembakan di sebuah kafe.
Sebuah keluarga yang beranggotakan lima orang juga menjadi sasaran oleh kelompok kriminal.
Hari Senin malam, lebih dari 300 surat izin penggerebekan dilakukan di seluruh Australia, dengan operasi serupa dilakukan di Amerika Serikat dan Eropa.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison hari Selasa (8/6/2021) mengatakan operasi itu "sudah berhasil memberikan pukulan berat terhadap kelompok kejahatan terorganisir. Tidak saja di negeri ini, tapi juga terhadap kelompok kejahatan di seluruh dunia."
"Ini adalah momen yang menentukan dalam sejarah penegakan hukum di Australia," kata PM Morrison.
"Dukungan kami memungkinkan AFP ambil bagian dalam kemitraan besar dan berperan penting untuk membongkar kelompok kriminal."
Operasi yang diberi nama Operation Ironside disebutkan berhasil mengungkap para kriminal yang memiliki hubungan dengan kartel dari Amerika Selatan, kelompok triad dan mafia di Asia, dan sindikat kejahatan di Timur Tengah dan Eropa.
Polisi mengatakan belasan anggota kelompok kriminal motorgede (moge) yang sudah dibubarkan Comanchero dan Lone Wolf juga ditahan.
Sudah ada penahanan di 18 negara termasuk di Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan Selandia Baru dengan banyak lagi masih akan ditahan.
Polisi mengatakan ide untuk menggunakan app itu berasal dari pembicaraan antara agen FBI di tahun 2018 sebelum akhirnya polisi menemukan cara untuk membaca semua pesan yang sebenarnya sudah terinkrpisi.
App itu kemudian disebarkan secara tidak sengaja oleh pelaku pengirim narkoba yang sedang dalam pelarian asal Australia Hakan Ayik, setelah dia mendapatkan app itu dari seorang agen yang menyamar.
Ayik (42 tahun) merekomendasikan penggunaan app itu kepada teman-temannya sesama kriminal yang membeli HP yang sudah diisi dengan app ANOM di pasar gelap.
App ini memungkinkan mereka mengirim pesan, merekam video dan juga mengirim pesan tersembunyi.
Polisi mengatakan dalam beberapa kasus diperlukan waktu beberapa bulan untuk menemukan siapa yang menggunakan peralatan dan app tersebut.
Kepala Kepolisian Australia Commissioner Reece Kershaw mengatakan Ayik sekarang sudah jadi pusat perhatian dan sebaiknya menyerahkan diri kepada pihak berwenang di Australia.
"Melihat ancaman yang dihadapinya, sebaiknya dia menyerahkan diri kepada kami secepat mungkin," katanya.
"Dia salah seorang koordinator dari peralatan ini, jadi pada dasarnya dia yang menjerumuskan teman-temannya sendiri," jelas Commisioner Reece.
Polisi mendatangi empat ribu lokasi minggu ini dalam penyelidikan yang begitu besarnya, sehingga AFP menunda operasi lain, kecuali soal perlindungan anak dan kontra terorisme.
Lebih dari 11 ribu orang menggunakan app ANOM tersebut di seluruh dunia termasuk 1650 orang di Australia.
Sekitar 50 persen dari tindak kriminal yang dideteksi lewat app terjadi di New South Wales.
Polisi melakukan 210 penggerebekan kemarin, yang merupakan rekor baru sebelumnya yaitu 50 penggerebekan dalam satu hari.
Commissioner Reece mengatakan para agen FBI sudah banyak memiliki informasi mengenai para kriminal yang menggunakan app.
"FBI yang memimpin semua ini. Kami menyediakan kemampuan teknis untuk membaca semua pesan yang ada."
Ia mengatakan bahwa para kriminal ini begitu 'beraninya' sehingga mereka secara terang-terangan mengirim pesan tanpa berusaha menggunakan kode tertentu.
"Apa yang mereka bicarakan adalah narkoba, kekerasan, saling menyerang, siapa saja orang tidak berdosa yang akan dibunuh," katanya.
"Semua bisa dilihat di sana."
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News